Pesona Gunung Api Banda Neira

Mendaki Gunung banda neira, Di kepulauan Banda Neira, ada satu pulau yang cuma dihuni oleh 'satu' saja, Yakni gunung berapi, karena keunikan pulau tersebut pulau itu di sebut juga dengan pulau gunung berapi, sebenarnya gunung itu tidak terlalu tinggi untuk ukuran Gunung berapi di bandingan dengan merapi semeru dan lain sebagainya,
akan tetapi pesona keindahan Gunung berapi Di pulau banda itu tidak kalah menarik, gunung yang hanya mempunyai tinggi 660 an meter di atas permukaan laut dengan mudah dipuncaki kurang lebih hanya 2-3 jam perjalanan pendakian.

Di puncak gunung berapi itu kita bisa melihat sunrise yang sangat indah ( menurut saya ) .
tak lupa di sebrang pulau berapi itu juga terdapat benteng yang tak lagi perkasa (dimakan usia)
benteng itu ada benteng peninggalan penjajahan pertugis jaman lampau, bangsa portugis mencari rempah rempah di daerah Banda untuk di perjual belikan untuk pasar dunia, Lokasinya berada di ketinggian 30 meter di atas permukaan laut, nama benteng itu adalah benteng belgica, disebut-sebut juga menjadi spot terbaik untuk foto dan menikmati sunset.
selain benteng belgica, ada lagi benteng dengan nama nassau dan hollandia.


meski ketiga benteng itu bertetangga namun ketiganya mempunya nasib yang beda,, Nassau tak terawat lagi, sedangkan Hollandia tinggal puing puingnya saja karna termakan usia dan hancur, tapi jika hanya di buat foto saya kita masuk oke oke saja hehe, selain itu anda juga dapat menikmati paket tour banda neira melalui berbagai tour and travel dari seluruh indonesia,

cerita pendakian teman kita :
  
Gunung Api ini tingginya 666 meter dari permukaan laut terletak di pulau gunung Api yang berlokasi di seberang hotel Maulana tempat kami menginap itu , yang bayang-bayangnya seakan selalu menaungi pelabuhan Banda Neira. Gunung Api Banda merupakan jalur gunung api aktif yang pernah meletus di tahun 1614, 1720, 1810, 1891. Letusan paling besar terakhir yang terjadi ada pada  pada tanggal 8 Mei 1988. Batmus pada malam hari sebelumnya menonton film yang berdurasi 30 menit tentang letusan gunung tersebut. Sungguh sangat hebat. Menghamburkan lava, batu pijar, awan panas, sehingga hampir seluruh penduduk Banda diungsikan ke Ambon. Pulau-pulau disekitar kepulauan Banda ditutupi abu vulkanis yang sangat tebal. Tidak ada kehidupan selama berminggu-minggu di kepulauan Banda.

Dengan di pandu oleh 2 orang guide dari hotel, Pak Rahman dan Edi, mereka yang ikut mendaki adalah: Nadrah, Myrna, Indie, Endah, bu Nur, bu Irma, Yosi, Rere, Sjamsu, Adep, Afdol, bu Grace, Shinta, Ivan, Evi, Novi, Ani, Tina, Nia, dan Wiwit, langsung menaiki boat menyeberang selama 5 menit dari hotel ke kaki gunung di pulau gunung Api. Jalur pendakian memang tidak bisa dibilang mudah tapi juga tidak terlalu berat. Mendaki sampai pos 1 beberapa Batmus menyerah. Indie sampai sepatunya robek, ada yang kakinya lecet menginjak karang yang tajam. Hanya 3 orang yang berhasil sampai ke puncak gunung yaitu, yang pertama: Sjamsu, lalu Afdol dan terakhir Adep. Dalam perjalanan turun gunung beberapa Batmus malah turun dengan plosotan secara bergantian. Ini karena licinnya medan. Hampir pukul 11.00 mereka sudah kembali dengan selamat di hotel dengan bercucuran keringat karena panasnya terik matahari. Kesan mereka yang ikut pendakian sangat senang dan happy. Kapan lagi mendaki gunung, diBanda lagi.

Sebagian Batmus yang tidak ikut mendaki memanfaatkan waktu untuk hunting foto sendiri. Ada yang ke airport Banda, (Prim, Ade, Ani dan yang lain), Ada yang menyusuri Gua Menangis (Ria, mas Wisjnu dan Meta).

Komentar